You are on page 1of 12

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN
KARDIOGENIK SHOCK

OLEH :
YUDI TRIGUNA
GAMBARAN UMUM
• Shock : an abnormal condition of
inadequate blood flow to the body's
peripheral tissues, with life-threatening
cellular dysfunction, hypotension, and
oliguria.
• Tandanya : gangguan kemampuan
mekanisme jantung.
• Penyebab primer : iskemik ventrikel,
variasi struktur jantung, disritmia
• Penyebab lain : kardiomiopati, disfungsi
katup, ruptur otot papillaris atau
septum interventrikuler, injuri
miokardium langsung.
PENGKAJIAN
DATA SUBJEKTIF :
2.Riwayat kesehatan sekarang :
a. nyeri atau “discomfort” dada
b. trauma tumpul dada (mekanisme, waktu,
kekuatan, alat pelindung) atau luka
bakar listrik
c. nausea
d. dispnea atau orthopnea
e. diaporesis
f. perasaan akan meninggal atau ketakutan
g. Kehausan
h. sensasi dingin
PENGKAJIAN
DATA SUBJEKTIF :
2. Riwayat Medis :
a. anomali kongenital jantung
b. Infark miokard sebelumnya
c. Penyakit jantung lain
d. Pembedahan (umum atau cardiovaskuler)
e. Tromboemboli
f. Medikasi
g. Allergi
h. Penggunaan alkohol atau obat-obatan
PENGKAJIAN
PEMERIKSAAN FISIK (manifestasi klinik
tergantung derajat shock) :
2. Tahap kompensasi :
* perubahan mental atau perilaku
* output urine normal atau menurun
* perubahan perfusi jaringan perifer : pucat,
diaporesis, nadi lemah, CRT lambat/normal,
vena leher/perifer datar, distensi vena jugularis
(indikasi gagal ventrikel kanan)
* perubahan variavel hemodinamik : tacycardi
ringan, S3 mungkin (+), tekanan nadi turun
(meningkat pd diastolik), TD sistolik
PENGKAJIAN
1. Tahap Tdk Terkompensasi :
* perubahan mental : lethargi, apatis
* oliguria
* perubahan perfusi perifer : kulit pucat
atau mottle dgn sianosis perifer ringan,
diaporesis, nadi sangat lemah (mungkin
tdk ada), CRT terlambat
* perubahan parameter hemodinamik :
trachicardi berat, disritmia, S3, hipotensi,
penurunan sistolik TD > 30 mmHg,
penurunan tekanan nadi, peningkatan
CVP, PAP, PCWP, penurunan cardiac
output
PENGKAJIAN
3. Shock irreversibel
* perubahan mental : obtundasi berat,
atau koma
* perubahan perfusi perifer : kulit
dingin, pucat, atau mottle, dan
sianosis, kulit lembab & basah, nadi
perfer tidak teraba, CRT lambat
* perubahan variabel hemodinamik :
tachycardi , & disritmia, hipotensi
berat (TD sistolik < 60 mmHg), CVP,
PAP, PCWP meningkat
* perubahan fungsi pulmonal : respirasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN &
MASALAH KOLABORATIF

• Gg. Pertukaran gas B.D penurunan


perfusi jaringan
• Penurunan cardiac output B.D
kegagalan pompa jantung
• Perubahan perfusi jaringan B.D
kegagalan pompa miokardium
• Kecemasan/ketakutan B.D status
shock, gejala-gejala shock, dan
prognosis
INTERVENSI KEPERAWATAN
• Pertahankan jalan nafas tetap efektif
• Antisipasi penggunaan bantuan jalan nafas
• Antisipasi penggunaan ventilasi manual via
bag-valve-mask jika ventilasi tdk adekuat
• Siapkan ventilasi mekanik (dgn atau tanpa
PEEP) setelah pemasangan bantuan jalan
nafas
• Berikan oksigen aliran tinggi jika respirasi
adekuat
• Jika tdk ada nadi, siapkan untuk BHD atau
BHL
• Lakukan pemasangan infus, ambil darah
untuk pem. Lab, berikan larutan normal
saline.
INTERVENSI KEPERAWATAN
• Koreksi adanya defisit volume
sebelumnya atau peningkatan preload
(infark ventrikel kanan) → ini
kontraindikasi u/ klien dgn kongesti
pulmonal
* infus bolus cairan sedikit : normal
saline, RL, produk darah, koloid
* monitoring hemodinamik
• Peroleh spesimen AGD, serta tentukan
adanya ketidakseimbangan asam-basa
dan hipoksemia yang mengancam
• Lakukan pemasangan cateter urine
• Lakukan pemasangan NGT
INTERVENSI KEPERAWATAN
• Pemberian obat :
* penurun pre load : furosemid, nitrogliserin,
morfin sulfat.
* peningkatan kontraktilitas : dopamin
hidroklorid, dobutamin hidroklorid, amrinon
laktat, milrinon
* penurunan afterload : nitroprusside,
nitrate, ACE inhibitor (captopril).
* peningkatan afterload : norepinefrin,
epinefrin
• Siapkan klien untuk terapi reperfusi atau
INTERVENSI KEPERAWATAN
• Minimalisir stimuli lingkungan
• Jelaskan semua prosedur dan kejadian
• Anjurkan untuk menanyakan atau
menyatakan secara verbal rasa takut klien
• Tetap dekat dengan klien jika
memungkinkan
• Anjurkan keluarga klien tetap tenang.
• Kaji dan monitor secara kontinu respon klien

You might also like