Professional Documents
Culture Documents
y y y y
antara tulang rawan dan mukoperikondrium atau diantara tulang septum dan mukoperiosteum yang melapisinya Terjadi pada kedua sisi rongga hidung Sering merupakan komplikasi dari hematoma septum yang terinfeksi bakteri Lokasi yang paling sering : pada bagian anterior tulang rawan septum. Penyebab paling sering : trauma (75%). Selain itu,akibat penyebaran dari sinusitis etmoit dan sinusitis sfenoid dan akibat penyebaran dari infeksi gigi.
ANATOMI HIDUNG
terdiri atas:
y hidung luar y hidung dalam
Hidung Luar
y Hidung Luar :
y Kerangka tulang : os nasal,proc
frontal as maksila,proc nasl os maksila y Tulang rawan yang dilapisi oleh kulit : kartilago nasalis lateralis superior dan inferior; tepi ant kartilgo septum y Jaringan ikat dan beberapa otot kecil
y Hidung dalam :
y struktur yang membentang dari
os internum disebelah anterior hingga koana di posterior, yang memisahkan rongga hidung dari nasofaring
dinding medial, lateral, inferior dan superior. y Dinding medial hidung : Septum nasi
y Dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan y Dilapisi oleh perikondrium pd bg. tulang rawan dan
hidung (os maksila dan os palatum) y Superior : lamina kribriformis (tempat masuknya serabut n.olfaktorius) y Posterior : os sfenoid
FISIOLOGI HIDUNG Fungsi Hidung : y Sebagai jalan nafas y Pengatur kondisi udara (air conditioning) y Mengatur kelembaban udara. y Mengatur suhu. y Sebagai penyaring dan pelindung y Indra penghirup y Resonansi suara y Proses bicara y Refleks nasal
y Definisi
Kumpulan nanah yang berada di antara tulang rawan dan mukoperikondrium atau diantara tulang septum dan mukoperiosteum yang melapisinya.
y Etiologi y Trauma (75%) y Akibat penyebaran dari sinusitis etmoit dan sinusitis sfenoid y Akibat penyebaran dari infeksi gigi y Organism yg berperan: y y y y y
Staphylococcus aureus Streptococcus pneumoniae Streptococcus hemolyticus Haemophilus influenzae Organisme anaerob
Mudah terinfeksi
Terbentuk abses
Anamnesa
Hidung tersumbat progresif Rasanyeri hebat terutama terasa di puncak hidung Demam Sakit kepala Pembengkakan hidung
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi: tampak hidung bagian luar ( apex nasi) yang hiperemi, oedem, dan kulit mengkilat. Palpasi : nyeri pada sentuhan Rhinoskopi anterior : tampak tumor pada septum nasi berwarna merah keabu-abuan,
Diagnosa Banding
y Abses septum y Hematoma septum y Furunkulosis y Vestibulitis
Insisi
Incisi dapat dilakukan dengan anestasi lokal atau anestasi umum dilakukan evakuasi pus, bekuan darah, jaringan nekrotik dan jaringan granulasi sampai bersih pemasangan drain (dipertahankan sampai 2-3 hari)
Tampon anterior
Pada kedua rongga hidung dipasang tampon anterior (dipertahankan selama 2 sampai 3 hari)
Antibiotik spektrum luas untuk gram positif ,gram negatif, dan kuman anaerob
y Komplikasi :
y hidung pelana, retraksi kolumela dan pelebaran dasar y perforasi septum
penyebaran infeksi melalui darah meningitis, trombosis sinus kavernosis dan sepsis.
y Abses septum
Kumpulan nanah yang berada di antara tulang rawan dan mukoperikondrium atau diantara tulang septum dan mukoperiosteum yang melapisinya. y Penyebab paling sering
y Trauma (75%) y Akibat penyebaran dari sinusitis etmoit dan sinusitis
sering didapat dari hasil kultur pada abses septum. Kadang-kadang ditemukan Streptococcus pneumoniae, Streptococcus hemolyticus, Haemophilus influenzae dan organisme anaerob. y Penatalaksanaan :
y Incisi kemudian dilakukan pemasangan drain yang
dipertahankan sampai 2-3 hari. Setelah dilakukan insisi, dipasang tampon anterior yang tiap hari diganti,dipertahankan selama 2 sampai 3 hari y Pemberian antibiotik spektrum luas : gram positif,gram negatif,kuman anaerob.
TERIMA KASIH