Professional Documents
Culture Documents
Sebagai akibat perubahan lingkungan dlm uterus ke luar uterus, maka bayi menerima rangsangan yg bersifat kimiawi, mekanik & termik. Hasil rangsangan tsb membuat bayi akan mengalami perubahan - perubahan
PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR 1. Perubahan pada Sistem Pernapasan
Rangsangan u/ grk pernafasan : Tekanan mekanik dr thoraks Peq Pa O2 & keo Pa CO2 Rangsangan dingin pd daerah muka Upaya bernafas pertama seorang bayi berfungsi u/ : 1. Mengeluarkan cairan dlm paru paru 2. Mengembangkan jar. Alveolus paru paru u/ pertama kali
Kehilangan cairan
Perkembangan
Bakal paru-paru terbentuk Kedua bronchi membesar Di bentuk segmen bronchus Differensial lobus Dibentuk alveolus Dibentuk Surfaktan Struktur Matang
Lanjutan
2. Perubahan pada Sistem Kardiovaskuler
Tjd perubahan besar, yaitu : Penutupan foramen ovale pd atrium jantung Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru2 & aorta Denyut jantung BBL rata2 140 dtk/mnt Volume drh pd BBL berkisar 80 110 ml/kg
ParuParu-paru berkembang
Menurunnya resistensi vaskuler pulmonary Tertutupnya ductus arteriosus Meningkatnya tekanan di atrium kiri
Lingkungan yg dingin
3.
Perubahan pd Sistem Thermogenik Kehilangan panas pd BBL dpt tjd mll 4 cara a/l : Konveksi : Proses hilangnya pns tbh melalui kontak dgn udara yg dingin di sktrnya Radiasi :Proses hilangnya pns tbh bl by diletakkan dkt dgn benda2 yg lbh rendah suhunya dr suhu tbhnya Evaporasi : Proses hilangnya pns tbh bl by berada dlm keadaan bsh Konduksi : Proses hilangnya pns tbh melalui kontak lgs dgn benda2 yg mempunyai suhu lbh rendah
Menipisnya persediaan glikogen Menurunnya produksi surfaktan (kebutuhan O2, glukosa, perfusi paruparu-paru yg adequate)
Hypoksia
Menurunnya pH
Asidosis metabolisme
Hypoglikemia
Vasokonstriksi pulmonary Penurunan berat atau gagal menambah berat (penggunaan kalori untuk energi dan pertumbuhan)
Distress pernafasan
Hypoksia lanjut
Lanjutan
4. Perubahan pd Sistem Renal
Ginjal pd BBL sdh berfungsi, ttp blm sempurna. BBL hrs BAK dlm wkt 24 jam stlh lhr, dgn jumlah urin sktr 20 30 ml/hr & meo mjd 100 200 ml/hr pd wkt akhir mgg pertama
Lanjutan
5. Perubahan pd Sistem Gastrointestinal
Kapasitas lambung BBL sgt bervariasi & tgt pd ukuran by, sktr 30 90 ml. Pengosongan dimulai dlm bbrp mnt pd saat pemberian makanan & selesai antara 2 4 jam stlh pemberian makanan & pengosongan ini dipengaruhi o/ bbrp faktor a/l wkt & volume makanan, jns & suhu makanan serta stres fisik.
Lanjutan
6. Perubahan pd Sistem Hepar Liver bayi mempunyai peranan yg ptg dlm hal : penyimpanan zat besi metabolisme KH konjugasi bilirubin koagulasi Liver BBL blm matur u/ membentuk glukosa shg BBL mdh terkena hipoglikemi Neonatus telah memiliki kapasitas fungsional u/ mengubah bilirubin, namun sebagian bsr BBL ada yg mengalami hiperbilirubinemia fisiologis
Lanjutan
7. Perubahan pd Sistem Immunitas
Sistem immunitas BBL blm matang, shg menyebabkan BBL rentan thd berbagai infeksi & alergi Sedangkan sistem immunitas yg telah matang akan memberikan kekebalan alami & kekebalan didpt pd tbh Kekebalan alami t/d struktur pertahanan tbh yg mencegah a/ meminimalkan infeksi
Lanjutan
8. Perubahan pd Sistem Integumen
Pd BBL semua struktur kulit tlh ada ttp blm matur. Epidermis & dermis tdk terikat dgn erat & sgt tipis. Verniks caseosa bersatu dgn epidermis By aterm memiliki kulit erithemathous Kulit srg kelihatan berbintik & lurik2 Tgn & kaki sdkt sianosis
Lanjutan
9. Perubahan pd Sistem Repro
Pd bayi perempuan labia mayora & minora mengaburkan vestibulum & menutupi klitoris Pd bayi laki-laki preputium biasanya tdk sepenuhnya tertarik msk Pd BBL baik perempuan / laki-laki srg ditemukan pembengkakan payudara
Lanjutan
10. Perubahan pd Sistem Skeletal
Tubuh BBL kelihatan sdkt tdk proposional Tgn sdkt lbh panjang dr kaki Punggung BBL kelihatan lurus & dpt ditekuk dgn mdh BBL dpt mengangkat & memutar kepala ketika menelungkup
11. Perubahan pd Sistem Neuromuscular Pertumb. otak sgt cpt & membutuhkan glukosa & O2 yg adekuat Bbrp aktivitas refleks yg tdpt pd BBL a/l : 1. Refleks Moro / Peluk 2. Rooting Reflex 3. Refleks menghisap & menelan 4. Refleks batuk & bersin 5. Refleks genggam 6. Refleks melangkah & berjalan 7. Refleks otot leher 8. Babinsky Reflex
TERMOREGULASI
(Perlindungan Termal)
PENDAHULUAN
Mekanisme
pengaturan temperatur tubuh pd BBL blm berfungsi sempurna, permukaan tubuh bayi relatif luas, tubuh bayi terlalu kecil utk memproduksi & menghslkan panas sebabkan BBL mudah sekali terkena Hipotermi. Disebut hipotermi bila suhu tubuh turun di bwh 36,5 C ( N : 36,5 C 37,5 C )
Proses kehilangan panas pd bayi krn penguapan cairan ketuban pd permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri krn tdk sgr dikeringkan.
KONDUKSI
Kehilangan panas tubuh mll kontak langs ant tubuh bayi dgn permukaan yg dingin.
KONVEKSI
kehilangan panas pd bayi yg tjd saat bayi terpapar udara sekiar yg lebih dingin.
RADIASI Kehilangan panas yg tjd krn bayi ditempatkan di dekat bendabendabenda yg mempunyai suhu tubuh lebih rendah dr suhu tubuh bayi.
1. 2. 3. 4.
Hipotermi BBL Bayi tdk mau menyusu/minum Bayi tampak lesu Tubuh bayi teraba dingin Dlm keadaan berat, denyut jantung bayi menurun & kulit bayi mengeras
Akifitas berkurang, letargis Tangisan lemah Kulit berwarna tdk rata Kemampuan menghisap lemah Kaki teraba dingin
Bibir & kuku kebiruan Pernafasan lambat Pernafasan tdk teratur Bunyi jantung lambat Selanjutnya mungkin timbul hipoglikemia & asidosis metabolik
2. 3.
Muka, ujung kaki & tangan berwarna merah terang. Bagian tubuh lainnya pucat Kulit mengeras merah & timbul edema terutama pd punggung, kaki & tangan
PENCEGAHAN HIPOTERMI
1. 2.
3. 4.
5.
6.
Segera mengeringkan bayi setelah lahir Menyelimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat Menutupi kepala bayi dengan topi Bonding attachment dan memberikan ASI Tidak memandikan bayi minimal 6 jam setelah lahir (sampai suhu tubuh stabil) Rawat gabung
USAHA BERNAFAS
Jika bayi mengalami kesulitan bernafas, jgn lakukan pemeriksaan sblm jln nafas dibersihkan & pemberian O2 hingga respirasi kembali normal. CARA MEMBERSIHKAN JLN NAFAS 1. kepala bayi dimiringkan agar cairan berkumpul di mulut & tdk di faring bag belakang 2. mulut dibersihkan terlebih dahulu agar cairan tdk terakspirasi & isapan pd hidung akan menimbulkan pernafasan megapmegap.
3. Apabila mekonium kental & bayi mengalami depresi, hrs dilakukan penghisapan dr trakea dgn menggunakan pipa endotrakea. MENILAI USAHA BERNAFAS 1. Bila bayi bernafas spontan & memadai, menilai frekuensi denyut jantung 2. Bila bayi mengalami apnea/sukar bernafas lakukan rangsangan taktil dg menepuknepuk atau menyetil telapak kaki bayi/menggosok-gosok punggung bayi sambil beri O2 100% kecepatan 5ltr/mnt.
3. Apabila stlh bbrp detik tdk tjd reaksi atas rangsangan taktil mulai beri VTP.
Apabila frekuensi denyut jantung < 100/mnt, wlaupun bayi bernafas spontan indikator lakukan VTP. Apabila detak jantung tdk dpt dideteksi efinefrin hrs sgr diberikan & pd saat yg sama VTP & kompresi dada dimulai.
WARNA KULIT
Menilai warna kulit br dilakukan apabila bayi bernafas spontan & frekuensi denyut jantung > 100x/mnt. Apabila terdpt sianosis sentral, O2 tetap diberikan. Apabila tdp sianosis perifer,O2 tdk perlu diberikan.
TONUS OTOT
Pd saat lahir biasanya tonus otot lemas, ttp stlh 1 atau 2x tangisan tonus otot bayi akan bertambah sempurna. Sgr stlh lahir bayi cenderung u/ memfleksikan tbhnya u/ mcapai posisi senyamam mungkin. Tonus otot yg buruk pd by yg berusia bbrp mnt hrs dianggap sbg pertanda buruk anoksia, narkosis, kolaps vaskuler, sindrom jantung kiri konginental, hipoglikemia, sindrom down, hematoma subdural dr sumsum tulang belakang dll.
REAKSI PENGHISAPAN
Reaksi penghisapan dpt dilihat dr reflek pd saat jln nafas dibersihkan. Apabila bayi dlm keadaan menyeringai, batuk/bersin reaksi penghisapan baik.
0 Pucat
1 Bdn merah ekstremitas biru Di bawah 100 Sedikit gerakan mimik Ekstremitas dlm fleksi sedikit Lemah, tdk teratur
Nilai
A P G A R
Lumpuh
Tdk
Dari hasil penilaian tsb dpt diketahui keadaan bayi dgn kriteria sbb : Nilai APGAR 7 10 : Bayi normal Nilai APGAR 4 6 : Asfiksia ringan sedang Nilai APGAR 0 3 : Asfiksia berat Bila nilai APGAR dlm 2 mnt tdk mencapai nilai 7, maka hrs dilakukan tindakan resusitasi lebih lanjut..
RESUSITASI
PENGERTIAN Adl suatu tindakan yg dilakukan u/ mencegah tjdnya asfiksia & memperlancar pernafasan pd bayi scr spontan & teratur. INDIKASI 1. Apabila BBL mempunyai nilai APGAR 4-6 (APGAR mnt ke-1 bayi butuh perhatian khusus, APGAR mnt ke-5 indeks dr efektifitas resusitasi) 2. Menunjukkan depresi pernafasan sedang & butuh resusitasi.
PENATALAKSANAAN RESUSITASI
A. Langkah Awal (dilakukan dlm 30 dtk) 1. Jaga posisi bayi ttp hangat selimuti bayi 2. Atur posisi bayi kepala sedikit ekstensi 3. Isap lendir bayi hisap lendir dr mulut dulu baru hidung. 4. Keringkan & Rangsang bayi keringkan mulai muka,kepala & bagian tubuh lain dg sedikit tekanan. Lalu lakukan rangsangan taktil.
5. Atur kembali posisi kepala & selimuti bayi ganti kain yg basah dg yg kering selimuti kecuali muka & dada,kepala bayi sedikit ekstensi. 6. Penilaian bayi berdasarkan 3 gejala yg sangat penting : usaha bernafas,frekuensi denyut jantung & warna kulit.
Frekuensi denyut jantung dinilai stlh selesai melakukan ventilasi 15 20 det pertama. Apabila frekuensi denyut jantung >100x/mnt #. Bayi mulai bernafas spontan lakukan rangsangan taktil u/ merangsang frekuensi & dlmnya pernafasan VTP dihentikan & O2 arus bebas diberikan #. Klau wajah bayi tampak merah O2 kurangi secara bertahap. #. Apabila pernafasan spontan & adekuat tdk tjd VTP dilanjutkan
Apabila frekuensi denyut jantung bayi ant 60 100x/mnt #. VTP dilanjutkan dgn memantau frekuensi denyut jantung bayi. #. Apabila frekuensi denyut jantung bayi < 60x/mnt mulai kompresi dada. Apabila frekuensi denyut jantung bayi < 60x/mnt VTP dilanjutkan periksa ventilasi apakah adekuat & O2 yg diberikan benar 100% segera mulai kompresi dada.
KOMPRESI DADA
Kompresi dada dilakukan bagian bawah tulang dada dibwh garis khayal yg menghubkan kedua putting susu bayi Rasio kompresi dada & ventilasi dlm 1 mnt ialah 90 kompresi dasa & 30 ventilasi (rasio 3 : 1) kompresi dada dilakukan 3x dlm 1 dtk & dtk u/ ventilasi 1x
MEMBERIKAN OBAT2XAN
Obat2xan diberikan bila Frekuensi jantung bayi ttp dibawah 60x/mnt wlaupun telah dilakukan ventilasi adekuat (dg O2 100%) & kompresi dada u/ paling sedikit 30 dtk atau Frekuensi Jantung Nol. Dosis obat obat didasarkan pada BB bayi Vena umbikalis ialah t4 yg dipilih u/ pemberian obat Epinefrin ialah obat pertama yg diberikan.
Dosis Epinefrin : 0,1 0,3 ml/kg u/ larutan berkadar 1 : 10.000 diberikan IV / memakai pipa endotrakeal. Volume expanders digunakan u/ menanggulangi efek hipovelemia.dosis 10 ml/kg diberikan IV dg kecepatan pemberian wkt 5 10 mnt.
RESUSITASI KARDIOPULMONAR DIHENTIKAN APABILA SETELAH 30 MENIT TINDAKAN RESUSITASI DILAKUKAN TIDAK ADA RESPON DARI BAYI
BONDING
Dimulainya interaksi : emosi, fisik, dan sensorik antara orang tua dan bayi (segera setelah lahir)
ATTACHMENT
Ikatan perasaan yang terjadi antara individu Meliputi pencurahan perhatian serta adanya hubungan evaluasi dan fisik yang akrab (Nelson & May, 1986)
PERSONAL IBU
SIKLUS HUBUNGAN
Aroma
TEMPERAMEN BAYI
LINGKUNGAN
KONTAK
Memberi kehangatan Menurunkan rasa sakit ibu dan bayi Memberikan rasa nyaman Meningkatkan perkembangan Emosi Intelektual SEJAK AWAL Fisik
DEWASA
ASPEK KASIH SAYANG DARI AYAH SAMA DGN IBU, SEHINGGA AYAH DIHARAPKAN BERPARTISIPASI DI DLM PROSES KELAHIRAN & PERAWATAN BAYI (Reeder/Martin)
HASIL RISET (REEDER, 1983) AYAH YG MELIHAT PROSES PERSALINAN DAN MERAWAT BAYI MENUNJUKAN TINGKAH LAKU KETERIKATAN KASIH SAYANG LEBIH BERAT DARIPADA AYAH YG TDK MELIHAT PROSES PERSALINAN & TDK MERAWAT BAYI (Reeder/Martin)
DAMPAK POSITIF PADA BAYI Menurut Klaus Bayi merasa : dicintai, diperhatikan, mempercayai dan menumbuhkan sikap sosial Bayi merasa : aman, berani mengadakan eksplorasi bertambahnya pengertian Merupakan awal menciptakan dasar kepribadian positif yaitu perasaan besar hati dan sikap positif terhadap orang lain. (Reeder/Martin)
Orang tua, melalui suara Orang lain Belajar berinteraksi Ada keterikatan dengan ibu
PERAN BIDAN
Bidan/perawat hrs dpt menciptakan s/ lingk yg meningkatkan kontak positif ortu & anak.Misalnya: meletakkan bayi yg baru lahir lahir diatas perut ibu & kmdn menyuruh ibu u/ memeluk & meneteki bayinya. Bidan/perawat dpt mendorong kesadaran ortu ttg kemampuan & respon anaknya u/ berkomunikasi,memberi dukungan & dorongan semangat saat ortu berusaha u/ mjd kompeten & memainkan perannya dgn penuh kasih & meningkatkan proses ikatan.
5. ASI dpt hindarkan bayi dr penyakit colostrum punya zat2x/daya penangkis yg tinggi. 6. ASI dpt berikan rasa kedekatan & kasih sayang ant ibu & anak yg permanen. 7. ASI puny susunan bhn mknan yg sangat ideal & tdk dpt ditiru. 8. Menyusukan (ASI) punya daya kontrasepsi & cegah kehamilan 1525% 15 9. ASI sangat murah protein berkhasiat tinggi yg murah.
KANDUNGAN ASI
Protein lactalbumin 60%,casein 40%,protein lain : lysozym & lactoferrin sbg anti infeksi,ASI jg punya kadar immunoglobulin tinggi yg beri perlindungan thd infeksi coli & virus. Lemak jml lemak ASI sekitar 3,5 % (berubah sesuai dg diit ibu),kaya akan lipase,enzym menyerap lemak utk dijadikan sbg Asam Amino.
Karbohidrat yg plg byk Lactose (6,5 (6,5 7%) membantu pertumbuhan lactobasillus & sbg absorsi kalsium pd bayi. Air Jml air yg dikandung sekitar 8787-87,5% dg berat jenis 1.030 1.032 Garam Mineral Jmlnya hanya 0,2% mengandung sodium,kalsium,besi yg jmlnya lebih sedikit dr susu sapi.
Vitamin tergantung pd kadar vit yg dimakan o/ ibu,ttp ASI ttp mengandung semua vitamin,kadar vit A yg tinggi & vit D yg rendah. Bakteri umumnya ASI bebas dr bakteri, kecuali pd keadaan2x spt mastitis,tuberkolosis,tifus & lain2x septikemia pd ibu.
Antibodi thd penyakit batuk rejan,difteri, radang paru,peny. Sal pencernaan,acam2x peny. Virus (radang otak,gondongan, influensa & cacar). Komplemen berguna u/ mrusak bakteri shg kuman dpt mudah dimkn o/ sel darah putih, juga sbg penawar alergi. Lisosim berkhasiat memecah dinding sl bakteri, jmlnya 300x lebih byk dr susu sapi, zat ini jg tahan thd keasaman lambung.
Laktoperoksidase S/ enzim yg bersama dg zat lain akan berdaya pembunuh staeptokok. Laktoferin S/ ikatan besi & protein yg berdaya anti staphylokok & E.coli.
Vit yg larut dlm lemak lebih byk. Tdpt zat yg menghalangi hidrolisasi protein protein tdk mudah rusak. Mengurangi gangguan pencernaan & peny lain & bahkan bisa menurunkan angka kematian & infeksi usus tertentu mendpt ASI sedini mungkin.
Terima Kasih