You are on page 1of 17

ANALISIS SPERMA

dr. LINDA ROSITA, M. Kes, Sp.PK

1/9/2012

PRAKTIUKM PATOLOGI KLINIK

Utk mengetahui keadaan fungsi reproduksi pria pem. laboratorium, berguna: 1. Pemeriksaan pokok: Analisis semen (cairan sperma) baik fisik maupun mikroskopik 2. Pemeriksaan bantu: Analisis hormon, imunologi, kromosom, dsb.

1/9/2012

PRAKTIUKM PATOLOGI KLINIK

Persiapan Analisis Sperma


 

 

abstinesia 2 5 hari (tdk boleh >5hari) pengeluaran sperma dengan senggama terputus dalam ruang khusus penampungan dalam pot steril (kaca bermulut lebar) laboratorium dalam waktu satu jam sesudah dikeluarkan suhu antara 2040C

1/9/2012

PRAKTIUKM PATOLOGI KLINIK

Faktor Analitik (Pemeriksaan An. Sperma)


 pemeriksaan  mikroskopis,  uji

fisik/makroskopis,

biokimiawi,  uji imunologi  dan uji mikrobiologi


4
1/9/2012 PRAKTIUKM PATOLOGI KLINIK

Pem. Makroskopis A. Sperma


    

Warna (N: putih kelabu dan berbau seperti bunga akasia pada pagi hari) Liquefaksi (N: semen mencair (liquefaction) dalam 60 pada suhu kamar Volume (N: 2-5 ml) Konsistensi: membentuk benang yang panjangnya < dari 2 cm pH: (N: 7,2-7,8)
1/9/2012 PRAKTIUKM PATOLOGI KLINIK

Mikroskopis Analisis Sperma


  

morfologi, motilitas, jumlah sperma, adanya sel-sel bukan sperma, dan aglutinasi sperma.

1/9/2012

PRAKTIUKM PATOLOGI KLINIK

Teteskan 1 tetes sperma

Tutup dg gelas penutup

40x

Lapangan pandang diperiksa secara sistematik dan motililas sperma yang dijumpai dicatat 4 6 LP yang diperiksa (100 sperma secara berurutan)
1/9/2012 PRAKTIUKM PATOLOGI KLINIK 7

Motilitas (Kategori Mengklasifikasi)


    

(a), (b), (c), (d), Kategori (a) jika sperma bergerak cepat dan lurus ke muka. Kategori (b) jika geraknya lambat atau sulit maju lurus atau bergerak tidak lurus Kategori (c) jika tidak bergerak maju. Kategori (d) jika sperma tidak bergerak. % setiap kategori motilitas. pemeriksaan ulang dengan (tetesan sperma Ke-2)


1/9/2012

PRAKTIUKM PATOLOGI KLINIK

Motilitas (pergerakan spermatozoa dengan pedoman garis bilik)

(N:60% pergerakan bagus dan bertahan sampai 2-3 jam Astenospermia <50%

1/9/2012

PRAKTIUKM PATOLOGI KLINIK

Mikrokopis (Jumlah sperma)


 

 

(kasar) kamar hitung. Menghitung jumlah spermatozoa rata-rata pada beberapa LP pembesaran 40x (hasil dikalikan 1.000.000) Jika ada 40/LP maka jumlah sperma secara kasar kira-kira 40 juta/ml
N: 40 juta/mL. Oligospermia: < 20 juta/mL

10

1/9/2012

PRAKTIUKM PATOLOGI KLINIK

Morfologi Analisis Sperma

Morfologi: Optimal bila 60% mempunyai bentuk oval. Teratospermia <30% bentuk normal

11

1/9/2012

PRAKTIUKM PATOLOGI KLINIK

Pemeriksaan selular yang bukan sperma


 

Elemen bkn sperma (sel epitel gepeng dari saluran uretra, sel spermatogenik, dan lekosit.)---?/LP Jika jumlah sel tersebut > 1 juta/ml (pembesaran 40x), dilakukan pemulasan khusus untuk membedakan antara lekosit yang peroksidase positif dengan sel lain. Jika lekosit > 1 juta/ml (kecurigaan infeksi)

12

1/9/2012

PRAKTIUKM PATOLOGI KLINIK

Mikroskopik (aglutinasi)


 

Sperma motil saling melekat kepala dengan kepala, bagian tengah dengan bagian ekor, atau campuran bagian tengah dengan bagian ekor. Melekatnya sperma yang tidak motil atau motil pada benang mukus atau pada sel bukan sperma tidak boleh dicatat sebagai aglutinasi. Adanya aglutinasi (??adanya faktor imunologi sebagai penyebab infertilitas). Aglutinasi tidak tergantung banyaknya. Beberapa kelompok kecil sperma yang beraglutinasi sudah dianggap positif. Perlu dikonfirmasi dengan uji imunologi (MAR)

Uji Biokimiawi


Kemampuan sekresi vesika seminal (pengukuran fruktosa) Kemampuan kapasitas sekresi epididimis (pemeriksaan L karnitin)

14

1/9/2012

PRAKTIUKM PATOLOGI KLINIK

Pemeriksaan hormonal:


Hormon testis: testosteron, untuk mengetahui fungsi gonade secara keseluruhan Hormon hipofise anterior: FSH, LH dan prolaktin Hormon lain, terutama hormon kelenjar tiroid.

15

1/9/2012

PRAKTIUKM PATOLOGI KLINIK

Kesimpulan Analisis Sperma


 

  

Oligospermia: Jumlah sperma <20 juta Hipospermia: Volume < 1,5 ml (Hiperspermia > 5,5 ml) Astenospermia: motilitas sperma <50% Aspermia: tdk ada sama sekali Nekrospermia: Tdk ada gerakan sama sekali

16

1/9/2012

PRAKTIUKM PATOLOGI KLINIK

17

1/9/2012

PRAKTIUKM PATOLOGI KLINIK

You might also like