Professional Documents
Culture Documents
1/9/2012
Utk mengetahui keadaan fungsi reproduksi pria pem. laboratorium, berguna: 1. Pemeriksaan pokok: Analisis semen (cairan sperma) baik fisik maupun mikroskopik 2. Pemeriksaan bantu: Analisis hormon, imunologi, kromosom, dsb.
1/9/2012
abstinesia 2 5 hari (tdk boleh >5hari) pengeluaran sperma dengan senggama terputus dalam ruang khusus penampungan dalam pot steril (kaca bermulut lebar) laboratorium dalam waktu satu jam sesudah dikeluarkan suhu antara 2040C
1/9/2012
fisik/makroskopis,
Warna (N: putih kelabu dan berbau seperti bunga akasia pada pagi hari) Liquefaksi (N: semen mencair (liquefaction) dalam 60 pada suhu kamar Volume (N: 2-5 ml) Konsistensi: membentuk benang yang panjangnya < dari 2 cm pH: (N: 7,2-7,8)
1/9/2012 PRAKTIUKM PATOLOGI KLINIK
morfologi, motilitas, jumlah sperma, adanya sel-sel bukan sperma, dan aglutinasi sperma.
1/9/2012
40x
Lapangan pandang diperiksa secara sistematik dan motililas sperma yang dijumpai dicatat 4 6 LP yang diperiksa (100 sperma secara berurutan)
1/9/2012 PRAKTIUKM PATOLOGI KLINIK 7
(a), (b), (c), (d), Kategori (a) jika sperma bergerak cepat dan lurus ke muka. Kategori (b) jika geraknya lambat atau sulit maju lurus atau bergerak tidak lurus Kategori (c) jika tidak bergerak maju. Kategori (d) jika sperma tidak bergerak. % setiap kategori motilitas. pemeriksaan ulang dengan (tetesan sperma Ke-2)
1/9/2012
(N:60% pergerakan bagus dan bertahan sampai 2-3 jam Astenospermia <50%
1/9/2012
(kasar) kamar hitung. Menghitung jumlah spermatozoa rata-rata pada beberapa LP pembesaran 40x (hasil dikalikan 1.000.000) Jika ada 40/LP maka jumlah sperma secara kasar kira-kira 40 juta/ml
N: 40 juta/mL. Oligospermia: < 20 juta/mL
10
1/9/2012
Morfologi: Optimal bila 60% mempunyai bentuk oval. Teratospermia <30% bentuk normal
11
1/9/2012
Elemen bkn sperma (sel epitel gepeng dari saluran uretra, sel spermatogenik, dan lekosit.)---?/LP Jika jumlah sel tersebut > 1 juta/ml (pembesaran 40x), dilakukan pemulasan khusus untuk membedakan antara lekosit yang peroksidase positif dengan sel lain. Jika lekosit > 1 juta/ml (kecurigaan infeksi)
12
1/9/2012
Mikroskopik (aglutinasi)
Sperma motil saling melekat kepala dengan kepala, bagian tengah dengan bagian ekor, atau campuran bagian tengah dengan bagian ekor. Melekatnya sperma yang tidak motil atau motil pada benang mukus atau pada sel bukan sperma tidak boleh dicatat sebagai aglutinasi. Adanya aglutinasi (??adanya faktor imunologi sebagai penyebab infertilitas). Aglutinasi tidak tergantung banyaknya. Beberapa kelompok kecil sperma yang beraglutinasi sudah dianggap positif. Perlu dikonfirmasi dengan uji imunologi (MAR)
Uji Biokimiawi
Kemampuan sekresi vesika seminal (pengukuran fruktosa) Kemampuan kapasitas sekresi epididimis (pemeriksaan L karnitin)
14
1/9/2012
Pemeriksaan hormonal:
Hormon testis: testosteron, untuk mengetahui fungsi gonade secara keseluruhan Hormon hipofise anterior: FSH, LH dan prolaktin Hormon lain, terutama hormon kelenjar tiroid.
15
1/9/2012
Oligospermia: Jumlah sperma <20 juta Hipospermia: Volume < 1,5 ml (Hiperspermia > 5,5 ml) Astenospermia: motilitas sperma <50% Aspermia: tdk ada sama sekali Nekrospermia: Tdk ada gerakan sama sekali
16
1/9/2012
17
1/9/2012