Professional Documents
Culture Documents
Erwinanto Department of Cardiology and Vascular Medicine Division of Cardiovascular, Department of Internal Medicine Padjadjaran University School of Medicine/Hasan Sadikin Hospital Bandung
CO
SVR
Preload
Heart rate
Vasoconstriction Vasodilatation
Contractility
Afterload
Normal or high blood pressure can be produced even in low-cardiac output state as long as systemic vascular resistance is sufficiently high
65 mm Hg*
WHAT IS HYPOTENSION?
1. Califf RM, Bengston JR. N Engl J Med 1994;330:1724-1730 2. Hasdai D, et al. Lancet 2000;356:749-756 3. Nieminen MS, et al. Eur Heart J doi:10.1093/eurheartj/ehi117
WHAT IS SHOCK?
SHOCK
TISSUE HYPOPERFUSION
HEMODYNAMIC: sudden change - Hypotension - o a-v difference (>5.5 ml/dl) cardiac index (<2.2 L/m2)
FORRESTER CLASSIFICATION
3.5
Normal
3
CI (L/m/m2)
2.5
Mortality 2.2%
Hypoperfusion
2.2
2
1.5
Fluid administration
0.5 0 5 10 15
18
WHAT IS PRE-SHOCK?
PRE-SHOCK
SIGNS OF HYPOPERFUSION
(volume sensitive)
(pressure sensitive)
CARDIOGENIC SHOCK
Cardiac output
Cardiogenic shock
Multi-organ failure
Failed
o Heart rate
VENTRICULAR PERFORMANCE
Ventricular Performance
o Preload
o CO
VENTRICULAR PERFORMANCE
Ventricular Performance
CO
LVEDV
Type
Heart rate
Stroke volume
SVR
Cardiogenic
Increased Increased
Decreased
Increased Increased
Hypovolemic
Septic; anaphylactic
Increased
Increased
Decreased
Neligan P. 1998
History taking
Baseline BP Differentiating: acute MI; anaphylaxis; acute decompensated heart failure; sepsis
Physical examination
BP; heart rate and regularity; JVP; pulsus paradoxus; pulmonary rales; S3/S4 gallop
Rhythm; axis; RVH; LVH; low-voltage QRS; acute MI (RV or LV); CTR; aorta; pulmonary artery; pulmonary vascular pattern; pulmonary congestion
Laboratory
The failing myocardium respond poorly to high SVR, thus an increase in blood result in a fall in cardiac pressure may
output. Conversely
lowering the systemic vascular resistance with vasodilator therapy may produce a considerable gain in terms of cardiac output despite a small drop in blood pressure
Colon SD. Crit Care Med 1998;26:822-4
CARDIOGENIC SHOCK CAN BE ACURATELY RECOGNIZED IN PATIENTS WHOM SHOCK IS NOT CORRECTED AFTER NON-CARDIAC CAUSES OF SHOCK HAVE BEEN CORRECTED.
Hypovolemia
Hypovolemia _
o BP o Perfusion HR
/~ BP ~ Perfusion o/~ HR
Holmes DR Jr, et al. Lancet 1997;349:75-78 Connors AF Jr, et al for the SUPPORT Investigators. JAMA 1996;276;889-897 Shah MR, et al. JAMA 2005;294:166470 Hill JA, et al for the ESCAPE Investigators. JAMA 2005;294:162533.
Clinically significant hypotension (typically systolic blood pressure 80 mm Hg) or worsening renal function during therapy, or Documentation of an adequate hemodynamic response to the inotropic agent is necessary when chronic outpatient infusion is being considered. (Strength of Evidence C)
Adams Jr, KF, Lindenfeld J, Arnold JMO, et al. Executive Summary: HFSA 2006 Comprehensive Heart Failure Practice Guideline. J Cardiac Failure 2006;12:1038.
Gejala klinis: syok, hipoperfusi, gagal jantung bendungan, edema paru akut. Kelainan dasar yang paling mungkin?
Hipovolemia
Low-output
Aritmia
yOksigen/intubasi jika perlu yNitrogliserin SL, kemudian 10-20 mcg/menit IV jika SBP >100 mm Hg yFurosemid IV 0,5-1 mg/kg yMorfin IV 2-4 mg yDopamin 5-15 mcg/kg/menit jika ada tanda syok dan SBP 70-100 mm Hg yDobutamin 2-20 mcg/kg/menit jika TIDAK ada tanda syok dan SBP 70-100 mm Hg
Bradikardia
Takikardia
SBP >100 mm Hg
Norepinefrin IV 0,3-30mcg/menit
Pertimbangkan diagnostik dan terapi lanjutan (pada keadaan non-hipovolemik) Diagnostik: kateter arteri pulmonalis, ekokardiografi, angiografi untuk iskemia/infark miokard, lain-lain Terapi: intra-aortic balloon pump, reperfusi/revaskularisasi
Oxygen; furosemide
SBP 85-100 mm Hg
SBP < 85 mm Hg
Vasodilator
Nieminen MS, et al. Guidelines on the diagnosis and treatment of acute heart failure. The European Society of Cardiology. 2005
Chronotrope ++ + 0 ++ ++ 0
Vasodilation + 0 + 0 ++ ++
COURSE
SOAL 1. Seorang laki-laki datang di ruang gawat darurat dengan keluhan sesak nafas. Penderita kelihatan pucat dan lemah. Tekanan darah terukur 100/60 mm Hg, nadi teraba lemah 112 x/menit dan frekuensi nafas 36 x/menit. Sebutkan analisis anda tentang kondisi penderita: 1. Mungkin syok kardiogenik 2. Mungkin hipotensi tanpa syok 3. Mungkin tidak hipotensi dan tidak syok 4. Mungkin syok septik 5. Semua benar
SOAL 2. Seorang laki-laki datang di ruang gawat darurat dengan keluhan sesak nafas. Penderita kelihatan pucat dan lemah. Tekanan darah terukur 100/60 mm Hg, nadi teraba lemah 112 x/menit dan frekuensi nafas 36 x/menit. Pilih tindakan yang akan anda lakukan: 1. Menentukan perfusi jaringan secara klinis 2. Memberikan cairan kristaloid IV 3. Memberikan obat inotropik IV 4. Membuat pemeriksaan foto toraks 5. Membuat pemeriksaan echocardiography
SOAL 3. Seorang laki-laki datang di ruang gawat darurat dengan keluhan sesak nafas. Penderita kelihatan pucat dan lemah. Tekanan darah terukur 100/60 mm Hg, nadi teraba lemah 112 x/menit dan frekuensi nafas 36 x/menit. Akral teraba dingin. Pilih tindakan yang akan anda lakukan: 1. Memeriksa adanya ronkhi basah halus 2. Memeriksa jugular venous pressure (JVP) 3. Menentukan diagnosis setelah menghitung volume urine 4. Segera pindahkan pasien ke ICU 5. Melakukan fluid-challenge test
SOAL 4. Seorang penderita mempunyai tekanan darah 110/85 mm Hg dan akral teraba dingin. Pilih analisis yang paling tepat menurut anda 1. Tidak mungkin syok 2. Syok kardiogenik 3. Presyok 4. Syok septik 5. Semua jawaban di atas salah
SOAL 5. Seorang laki-laki datang di ruang gawat darurat dengan keluhan sesak nafas. Penderita kelihatan pucat dan lemah. Tekanan darah terukur 100/60 mm Hg, nadi teraba lemah 112 x/menit dan frekuensi nafas 36 x/menit. Akral teraba dingin dan terdengar ronkhi basah halus di basal paru. Pilih pengobatan yang akan anda berikan: 1. Norepinephrine IV 2. Epinephrine IV 3. Dopamine IV 4. Dobutamine IV 5. Dopamine IV
SOAL 6. Seorang laki-laki datang di ruang gawat darurat dengan keluhan sesak nafas. Penderita kelihatan pucat dan lemah. Tekanan darah terukur 100/60 mm Hg, nadi teraba lemah 112 x/menit dan frekuensi nafas 36 x/menit. Akral teraba hangat dan terdengar ronkhi basah halus di basal paru. Pilih pengobatan yang akan anda berikan: 1. Norepinephrine IV 2. Nitrate IV 3. Dopamine IV 4. Dobutamine IV 5. Dopamine IV
SOAL 7. Seorang laki-laki datang di ruang gawat darurat dengan keluhan sesak nafas. Penderita kelihatan pucat dan lemah. Tekanan darah terukur 100/60 mm Hg, nadi teraba lemah 112 x/menit dan frekuensi nafas 36 x/menit. Akral teraba hangat dan tidak terdengar ronkhi basah halus. Pilih pemeriksaan laboratorium yang akan anda lakukan: 1. Ureum dan kreatinin darah, serta elektrolit 2. Ureum dan kreatinin darah, serta analisis gas darah 3. Hemoglobin, hematokrit, dan elektrolit 4. hemoglobin, hematokrit, dan enzim jantung 5. Ureum dan kreatinin darah, serta SGOT dan SGPT
SOAL 8. Anda seorang dokter jaga di sebuah rumah sakit. Seorang perawat melaporkan bahwa TN Hadi 50 tahun tekanan darahnya terukur 90/60 mm Hg Pilih tindakan yang akan anda lakukan: 1. Melakukan fluid-challenge test 2. Memberikan cairan kristaloid IV 3. Memberikan obat inotropik IV 4. Memeriksa catatan tekanan darah sebelumnya 5. Memeriksa adanya ronchi basah halus
SOAL 9. Tekanan darah 90/60 mm Hg paling tepat dipakai sebagai indikasi adanya hipotensi jika diukur pada seorang penderita 1. yang baru datang di ruang gawat darurat 2. yang telah dirawat di ICU selama 24 jam 3. yang telah dirawat diruangan selama 24 jam 4. Semua jawaban di atas benar 5. Semua jawaban di atas salah
SOAL 10. Seorang penderita yang telah dipastikan mengalami infark miokard akut yang luas di dinding anterior mempunyai
kesadaran mengantuk, tekanan darah 80/50 mm Hg dan akral dingin Pilih tindakan yang akan anda lakukan: 1. Pasang IABP dan segera lakukan tindakan revaskularisasi 2. Segera lakukan tindakan revaskularisasi tanpa IABP 3. Pasang IABP dan tunda revaskularisasi jika hipotensi teratasi 4. Tunda revaskularisasi sampai hipotensi teratasi dengan inotropik 5. Revaskularisasi bukan terapi pilihan
SOAL 11. Seorang penderita yang telah dipastikan mengalami infark miokard akut telah terpasang kateter CVP dengan hasil pengukuran CVP=13 cm H2O. Tekanan darah 75/50 mm Hg.
Pilih analisis yang menurut anda paling tepat: 1. Penderita ini mempunyai status volume yang berlebih 2. Penderita ini mempunyai status volume yang cukup 3. Penderita ini mempunyai status volume yang kurang 4. Status volume penderita ini belum dapat dipastikan 5. Status volume penderita ini baru dapat dipastikan setelah ada hasil pengukuran jugular venous pressure