Professional Documents
Culture Documents
selanjutnya dapat sembuh dengan sendirinya (self limited) atau menjurus pada deformitas katup jantung Paling banyak pada golongan usia 5-15 tahun, dan jarang dijumpai pada usia <4 tahun atau >50 tahun
Respon dari reaksi antigen-antibodi yang terjadi dalam jangka waktu antara 1-4 mgg setelah terinfeksi Streptococcus haemolyticus grup A seperti: tonsilitis, nasofaringitis dan otitis media
Fase akut dapat mengenai endokard, miokard, sinovial, paru Didapatkan Aschoff nodule, yaitu bentukan akibat adanya reaksi perivaskuler dan vaskulitis, yang paling sering terkena :
Katup mitral 75-80% Katup aorta 30% Katup trikuspid dan pulmonal
Kriteria Minor Febris Malaise Nyeri perut Leukositosis LED meningkat Peningkatan titer streptolisin O anti
Bila terdapat infeksi streptokokus sebelumnya maka diagnosis RHD : Dua gejala mayor atau Satu gejala mayor dengan dua gejala minor + bukti adanya infeksi
KU
Biasanya tampak pucat dan lemah hanya mengenai 1 sendi saja, tapi juga bisa mengenai sendi yang lainnya (migratori)
Arthritis
Dapat
Karditis
Takikardi Adanya
friction rib yang dapat disertai dengan peningkatan tek. vena jugularis Pembesaran hepar dan nyeri tekan Terdengar irama gallop, murmur jarang
Tanda
infeksi
titer anti streptolisin O Biakan dari hapusan tenggorokan menunjukkan adanya Streptococcus haemolyticus grup A pada 50% penderita demam rematik
Pemanjangan
interval PR melebihi 0,04 detik di atas nilai interval PR yang normal Kelainan kurang spesifik: perubahan bentuk gelombang p, serta gelombang T yang terbalik
Gagal
jantung kongestif Aritmia Perikarditis dengan perikardial efusi Rheumatic pneumonitis Emboli paru dan infark paru Kelainan pada katup jantung
Hindari
kontak dengan penderita infeksi saluran napas bagian atas Penisilin Sulfonamide
Medis
Salisilat Penisilin Kortikosteroid
Umum
Tirah
20% akan mengalami kekambuhan dalam jangka 5 tahun, tapi jarang ditemui setelah usia 21 tahun, mortalitasnya 1-2 % Setelah episode awal, 1/3 kasus akan menunjukkan kelainan katup jantung dan yang tersering adalah katup mitral Setelah 10 tahun akan dijumpai kelainan katup jantung pada 2/3 kasus
Paling
sering mengenai
mitral (75-80%) aorta (30%) trikuspid (5%) pulmonal
:
Katub Katup Katup Katup
Mitral stenosis adalah obstruksi pada daerah inflow mitral Pada mitral stenosis yang disebabkan demam rematik terjadi deformitas katup berupa fusi korda tendinea maupun komisura dengan akibat berkurangnya area katup mitral
KU
biasanya :
Sesak
napas Mudah lelah Dada berdebar 50% mengatakan pernah menderita demam rematik akut pada masa anak2
Pulsasi
prekordial + epigastrial, serta thrill diastolik Intensitas S1 meningkat, komponen P2 juga meningkat bila sudah terjadi hipertensi pulmonal, diikuti mitral opening snap serta apical diastolic murmur nada rendah, menggerendang, crescendo diikuti murmur presistolik, tak menjalar
Proyeksi
PA: konus pulmonalis menonjol, pinggang jantung hilang, cephalisasi arteria pulmonalis Proyeksi RAO: tampak tanda pembesaran atrium kiri serta ventrikel kanan
Irama
sinus atau atrium fibrilasi disertai tanda LAE, p mitral yaitu gelombang p yang melebar serta berpuncak dua, serta tanda RVH, dan bila sudah lanjut irama jantung berubah jadi atrium fibrilasi
Penebalan
serta kalsifikasi pada katup mitral, pergerakan katup mitral terbatas, pengukuran diameter katup, adanya tanda LAE bila stenosis berat tampak tanda-tanda hipertensi pulmonal rate, hipertrofi ventrikel kanan serta dapat dilihat kemungkinan danya thrombus
Medikamentosa
Pencegahan
eksaserbasi :
Benzathine Penicillin G 1,2 juta unit im setiap 4 mgg. Atau bila per oral 200-250.000 unit sebelum sarapan setiap hari
Profilaksis:
Operatif
Percutaneous
50%
penyebabnya adalah penyakit demam rematik Penyebab lain: proses degeneratif, endokarditis, penyakit jantung iskemik, penyakit jantung bawaan, kalsifikasi pada cincin katup mitral, dilatasi ventrikel kiri serta trauma
Keluhan
utama adalah sesak napas pada saat aktivitas, biasanya timbul bertahap mula-mula ringan makin lama makin berat. Keluhan berdebar biasanya dijumpai pada pasien yang disertai dengan atrium fibrilasi
Iktus
ramai, melebar, pindah ke kiri bawah, serta kuat angkat Terdengar apical holosystolic murmur, bernada tinggi decrescendo dan meniup, menjalar ke prekordial serta ketiak kiri
PA
tanda pembesaran atrium kiri (pinggang jantung hilang, appendage atrium kiri menonjol, double contour pada batas kanan jantung) dan ventrikel kiri (membesar dengan apeks cordis bergeser ke kiri bawah) RAO didapatkan tanda pembesaran atrium dan ventrikel kiri
Didapatkan tanda hipertrofi ventrikel kiri, atrium kiri dan volume overload, dapat pula dijumpai kelainan irama berupa atrium fibrilasi
Tampak pembesaran ventrikel kiri dengan pergerakan dinding yang hiperkinetik, dilatasi atrium kiri, dan pada pemeriksaan dengan ekhokardiografi doppler dapat dideteksi adanya aliran dari ventrikel kiri ke atrium kiri pada saat sistol
Medikamentosa
Antibiotik
untuk profilaksis eksaserbasi demam rematik akut serta terhadap SBE Digitalis untuk mengontrol respon ventrikel bila sudah terjadi atrium fibrilasi Pada keadaan atrium fibrilasi perlu dipertimbangkan pemberian antikoagulan untuk mencegah terjadinya emboli
Operatif
Indikasi:
keluhan progresif atau bila pada pemeriksaan ekokardiografi didapatkan dimensi akhir diastol ventrikel kiri > 60 mm
Perubahan
hemodinamik yang muncul adalah terjadinya volume overload pada ventrikel kiri sebagai akibat dari kembalinya aliran darah dari aorta ke dalam ventrikel kiri pada saat diastol
Kerusakan ventrikel kiri yang irreversibel akibat ejeksi beban volume berlebihan terhadap resistensi sistemik yang berlangsung lama, dapat menetap. Titik kerusakan yang berat sukar ditentukan. Gejala-gejala awal adalah : 1. Rasa lelah 2. Dispnea saat beraktivitas 3. Palpitasi Mungkin juga terdapat angina dengan hipertrofi ventrikel kiri dan tekanan distolik rendah, yang berturut-turut meningkatkan kebutuhan oksigen dan menurunkan suplai oksigen. Namun nyeri substernum yang tidak ada hubungannya dengan iskemia miokardium juga tidak jarang terjadi. Gagal jantung mencetuskan perjalanan yang makin buruk dengan penurunan curah jantung dan peningkatan volume ventrikel, disertai aliran retrograd atrium kiri dan kongesti paru-paru.
Radiogram dada Pembesaran ventrikel kiri , dilatasi aorta proksimal Temuan Hemodinamik Pengisian dan pengosongan denyut arteria yang cepat; tekanan nadi melebar disertai peningkatan tekanan sistemik dan penurunan tekanan diastolik Ventrikel kiri tampak opak selama penyuntikan bahan kontras ke dalam pangkal aorta
Katerisasi Jantung
Stenosis aorta menghalangi darah dari ventrikel kiri ke aorta pada waktu sistolik ventrikel, dengan meningkatnya resistensi terhadap ejeksi ventrikel , maka beban tekanan ventrikel kiri meningkat. Sebagai akibatnya ventrikel kiri menjadi hipertrofi agar dapat menghasilkan tekanan yang lebih tinggi untuk mempertahankan perfusi perifer; timbul selisih tekanan antara ventrikel kiri dan aorta yang mencolok. Timbul gejala-gejala progresif yang mendahului titik kritis dalam perjalanan stenosis aorta adalah bila ortifius katub aorta mengecil dari ukuran 3 4 cm menjadi kurang dari 0,5 cm. Biasanya tidak ada perbedaan tekanan pada kedua sisi katub sampai ukuran oritifisium mengecil 50%
Tiga gejala khas yang berkaitan dengan stenosis aorta : 1. Sinkop 2. Angina 3. Gagal ventrikel kiri
2 3
Elektrokardiogram
Radiogram dada Dilatasi pasca stenosis pada aorta desendens (akibat trauma lokal ejeksi darah bertekanan tinggi mengenai dinding aorta); kalsifikasi katub Temuan Hemodinamik Perbedaan tekanan aorta yang bermakna (50 sampai 100 mmHg); peningkatan tekanan akhir diastolik ventrikel kiri, pengisian karotis yang tertunda