Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 3
Persalinan adalah proses di mana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu Persalinan dimulai (inpartu) pada saat uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis).
Kala I
Kala satu persalinan di mulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm). Persalinan kala satu di bagi menjadi dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif.
Anamnesis:
Identitas pasien Gravida HPHT Alergi obat-obatan Riwayat kehamilan sekarang Riwayat kehamilan sebelumnya Riwayat medis lainnya Masalah medis saat ini
Pemeriksaan fisik:
Pemeriksaan abdomen: Menentukan TFU Memantau kontraksi uterus Memantau DJJ Menentukan presentasi Menentukan penurunan janin Pemeriksaan dalam
Kala II
Dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi
diagnosis kala 2 dapat di tegakkan atas dasar hasil pemeriksaan dalam yang menunjukkan : pembukaan serviks telah lengkap, atau Terlihatnya bagian terbawah kepala pada introitus vagina
Apakah ada persentasi majemuk(misalnya tangan) atau tali pusat berada di samping atau di atas kepala Putaran paksi luar segera setelah kepala bayi lahir Adanya kehamilan kembar yang tidak diketahui sebelumnya Semua pemeriksaan dan intervensi yang di lakukan pada catatan persalinan
Kelahiran bayi
Posisi ibu saat melahirkan Pencegahan laserasi Melahirkan kepala Periksa tali pusat pada leher Melahirkan bahu Melahirkan sisa tubuh bayi, mengeringkan dan merangsang bayi Memotong tali pusat
Cardinal movements:
Engagemen Desensus Fleksi Putaran paksi dalam (internal rotation) Ekstensi Putaran paksi luar (eksternal rotation) ekspulsi
5. Complete extension
Kala III
Dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban
Berubahnya bentuk dan tinggi fundus Tali pusat memanjang Semburan darah tiba-tiba
Untuk menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif sehingga dapat memperpendek waktu kala 3 persalinan dan mengurangi kehilangan darah dibandingkan dengan penatalaksanaan fisiologis
Kala 3 persalinan yang lebih singkat Mengurangi jumlah kehilangan darah Mengurangi kejadian retensio plasenta
Pemberian suntikan oksitosin Melakukan penegangan tali pusat terkendali Rangsangan taktil (pemijatan)fundus uteri
Kala IV
2jam pascapersalinan:
Pantau TD, nadi, TFU, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 dalam 1jam pertama dan setiap 30 menit dalam satu jam kedua kala 4 Pemijatan uterus untuk memastikan uterus menjadi keras setiap 15 menit dalam 1jam pertama dan setiap 30 menit dalam 1jam kedua
Suhu ibu setiap jam selama 2jam pertama pascapersalinan Nilai perdarahan. Periksa perineum dan vagina setiap 15menit dalam 1jam pertama dan setiap 30menit pada 1jam kedua Ajarkan ibu dan keluarga menilai tonus dan perdarahan uterus juga melakukan pemijatan jika uterus menjadi lembek Bantu ibu membersihkan diri Lengkapi dengan asuhan esensial bagi bayi baru lahir
TERIMA KASIH
Bila plasenta belum lepas tunggu hingga ada kontraksi yang kuat Pada saat kontraksi mulai tegangkan kembali tali pusat ke arah bawah bersamaan dengan itu lakukan penekanan korpus uteri ke arah bawah dan kranial hingga plasenta terlepas
Setelah plasenta terlepas ajurkan ibu untuk meneren sehingga plasenta terdorong ke introitus vagina