Professional Documents
Culture Documents
Berdasarkan lokasinya
Abses gingival
Abses periodontal Abses perikoronitis
Gejala Klinis
Nyeri
Bengkak
Pada beberapa pasien bisa disertai demam, malaise dan limphadenopathy regional.
Penatalaksanaan
Drainase insisi eksternal Scalling dan root planing Bedah periodontal Penggunaan antibiotik sistemik
Drainase
Antibiotik sistemik
metronidazole (200mg, tid, 5 hari) terapi tetrasiklin selama 2 minggu amoxicillin/clavulanate (500+125 mg, tid, 8 hari) azithromycin (500 mg, dd, 3 hari)
Perikoronitis
inflamasi di sekitar mahkota gigi yang sedang erupsi, biasanya terjadi pada gigi molar 3 rahang atas dan bawah yang mengalami impaksi.
Etiologi
Plak
Impaksi makanan
Iritasi mekanis
Gejala Klinis
3.1 Bengkak dan merah padaoperkulum dan gingiva . 3.2 Ulserasi operkulum dan abses 3.3 Nyeri, trismus, dan halitosis 3.4 Demam ringan 3.5 Regional lymphodenopathy 3.6 Malaise
Penatalaksanaan
Melakukan anamnesa untuk mendapat kondisi kesehatan umum pasien Debridement dilakukan pada ruang yang dibentuk oleh operculum dengan menggunakan anastetik topical. Irigasi dilakukan dengan klorheksidine hangat atau larutan saline untuk mengeluarkan akumulasi debris makanan dan plak. Membersihkan luka dengan antiseptik dibawah daerah operkulum. Membuang flap yang menutupi gigi di bagian oklusal dan distal dengan pisau peridontal atau electrosurgery. Bila flap bengkak, maka perlu dilakukan insisi anteroposterior menggunakan pisau no #15 Meresepkan antibiotik bila diperlukan, biasanya pada kasus-kasus berat Memberikan obat kumur saline hangat kepada pasien. Melakukan ekstraksi gigi jika diperlukan.
Perawatan Perikoronitis