You are on page 1of 10

BANGUNAN HEMAT ENERGI

Keterbatasan sumber energi tak terbarukan di Indonesia, belum diimbangi dengan kesadaran menciptakan bangunan hemat energi. Seiring makin menipisnya sumber energi, konsep arsitektur hemat energi harus dikembangkan dalam tataran akademis. Praktisi arsitek, Henry Feriadi mengatakan, pendidikan tentang arsitektur hemat energi sebenarnya telah diperkenalkan sejak 1970. Namun, dalam perkembangannya tidak lagi dipedulikan, karena murahnya tarif sumber energi.

Rumah bergaya minimalis, sekaligus hemat energi. Mengoptimalkan bukaan untuk pencahayaan dan penghawaan alami. Energi bisa dihemat, dengan mengurangi penggunaan lampu, ac, dsb.

Contoh Gambar Rumah Tropis . Dalam dunia arsitektur konsep desain yang ramah lingkungan disebut sebagai ecodesign. Apa saja yang harus dipenuhi dalam desain rumah ramah lingkungan? Berikut penjelasan dan contohnya. Rumah ramah lingkungan artinya rumah yang mengintegrasikan seluruh proses dalam kesatuan dengan mempertimbangkan akibatnya bagi lingkungan. Artinya, sejak awal proses desain, pembangunan dan pemanfaatan bangunan berbagai segi dipertimbangkan. Aspek yang harus dipertimbangkan utamanya adalah: 1. Konsumsi sumber daya yang hemat dan efisien (energi, material, air dan lahan) 2. Emisi baik terhadap udara, air dan tanah terkait dengan lingkungan dan kesehatan 3. Lain-lain (seperti kebisingan dan getaran).

Kalau Anda ingin mengaplikasikan ecodesign bagi rumah idaman Anda, konkretnya bisa menjadi banyak sekali. Misal, rumah yang kaya sinar matahari, agar listrik dapat dihemat. Jendela yang banyak dan aliran udara yang lancar sehingga Anda tidak membutuhkan AC. Lahan yang cukup untuk sumur resapan. Ruang hijau, alias taman yang mensuplai kebutuhan udara bersih. Instalasi pembuangan air kotor dan sampah yang dapat didaur ulang. Pemanfaatan bahan bangunan yang tidak boros. Dan lainnya. Dan sebagainya. Wuih, ternyata banyak segi yang harus diperhatiakan dalam desain. Tentu tidak semua desain dapat selalu menampung seluruh aspek. Tapi minimal. Sekali lagi minimal: Anda jangan pernah menghabiskan seluruh lahan untuk rumah, atau tertutup semen. Anda perlu memperhitungkan agar setiap ruang mendapatkan sinar matahari dan udara yang cukup. Gunakan dan letakkan titik lampu pada tempat yang optimal.

Dalam contoh di bawah ini konsep ecodesign coba kami terapkan dalam sebuah bangunan berlantai 3. Perhatikanlah bahwa di setiap lantai, kami menyediakan ruang terbuka yang dapat dipakai untuk kebun atau tanaman hias,aliran udara yang melimpah, namun tetap terlindung dari sengatan matahari

Gambar perspektif tampak rumah dan potongan dari Berbagai Sudut yang memperlihatkan penempatan ruang hijau di semua lantai.

Gambar Detail Arsitektur yang memperlihatkan taman di depan dan belakang rumah. Taman menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan dari seluruh bangunan,

Gambar detail pada balkon lantai dua, dengan roof garden, serta yang mensiasati sinar matahari agar tidak langsung masuk ke dalam rumah. Tetapi tetap ada aliran udara yang lancar masuk kedalam rumah.

TERIMA KASIH

You might also like